Perjalanan cerita patung Garuda Wisnu Kentjana





Hampir setiap wisatawan yang berkunjung ke Bali pasti menyempatkan diri untuk mengunjungi patung Garuda Wisnu Kentjana yang menjadi salah satu icon pulau Bali. Namun Sudah bertahun-tahun patung ini belum kunjung juga selesai di bangun. Sebenarnya ada apa sih dibalik kendala dibangunya patung garuda wisnu kentjana ini?

Desain dari patung, direncanakan memiliki tinggi 150 meter, dengan lebar 64 meter. Patung Garuda Wisnu Kencana diciptakan oleh I Nyoman Nuarta. Beliau adalah salah satu pematung terbaik yang bangsa Indonesia miliki. I Nyoman Nuarta mulai terkenal pada tahun 1979, saat beliau memenangkan perlombaan membuat patung Proklamator Republik Indonesia.


I Nyoman Nuarta membuat patung, bagian demi bagian di tempat kerja beliau yang berada di Bandung. Desain patung GWK terdiri dari 24 segmen dan di bentuk dalam modul yang berjumlah 754. Bahan dari patung, terbuat dari bahan logam tembaga serta logam kuningan. Kedua bahan logam ini, kemudian dilapisi zat asam patina. Dari Bandung, satu persatu modul patung dikirim ke Bali, proses ini masih berlangsung sampai sekarang. Proyek pembangunan dari patung GWK akan diperkirakan selesai pada tahun 2016, dengan menelan biaya sebesar 450 miliar.


Jika patung Garuda Wisnu Kencana selesai dibuat sesuai dengan desain awal, maka patung GWK Bali akan menjadi patung tertinggi dan terbesar di dunia. Untuk menyelesaikan patung utama, diperlukan 3.000 ton tembaga. Untuk alas berdirinya patung, dibagun sebuah bangunan dan dalam bangunan ditujukan untuk Ballroom.
Namun sudah 16 tahun sejak awal patung ini di bangun patung ini belum kunjung usai, beberapa pendapat mulai bermunculan.
Brahmana Guna (Tokoh spiritual bali ) mengatakan kejadian pembangunan di Bali kalau tidak sesuai dengan konsep budaya dan kepercayaan setempat sering sekali mengalami ketidakharmonisan, terlebih membangun patung para dewa. Hal itu harus sesuai dengan penempatan arah mata angin.
"Di kawasan GWK sekarang semestinya yang cocok di pasang adalah patung Dewa Brahma, karena arah mata angin di selatan. Tapi keinginan investor justru Dewa Wisnu, makanya patung tersebut itu tidak kunjung selesai. Itu bisa dipercaya ada tidak," ucapnya.



Pengerjaan patung Garuda Wisnu Kentjana ini masih terus di lanjutkan, namin berdasarkan info dari sang pematung sendiri I Nyoman Nuarta mengatakan hambatan terbesar saat ini memang angin.

Pemerintahpun berharap agar patung ini segera diselesaikan sehingga bisa menjadi icor terbesar pulau bali yang sangat dibanggakan.

Tapi wisatawan tidak perlu khawatir bila berkunjung ke sini, karena ternyata masih banyak wahana dan situs yang dapat dinikmati di kawasan wilayah Garuda Wisnu Kentjana ini.